Lompat ke isi

Penelitian berbasis seni

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penelitian berbasis seni adalah salah satu metode dalam penelitian kualitatif yang menggunakan proses artistik untuk memahami dan mengartikulasikan pengalaman subjektivitas manusia.

Istilah ini pertama kali digunakan oleh Elliot Eisner (1933 - 2014) yang merupakan seorang profesor Seni dan Pendidikan di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Stanford. Eisner menggunakan istilah 'penelitian berbasis seni' sebagai salah satu judul dalam presentasi yang ia sajikan di Universitas Stanford pada 1933.

Setelahnya, konsep penelitian berbasis seni didefinisikan oleh Shaun Mcniff, seorang profesor Creative Arts Therapies di Lesley College. Dia menjelaskan penelitian tersebut sebagai 'penggunaan sistematis atas proses artistik dan ekspresi artistik dalam berbagai bentuk kesenian, sebagai cara utama dalam memahami dan meneliti pengalaman baik oleh peneliti dan orang-orang yang terlibat dalam penelitian tersebut. Konsep ini kemudian dipahami sebagai 'penelitian yang menggunakan seni, dalam lingkup yang paling luas, untuk mengeksplorasi, memahami, merepresentasikan dan bahkan menantang pengalaman dan tindakan manusia'.[1]

Untuk memperluas ide-ide Eisner, para peneliti di Kanada mengembangkan disiplin ilmu yang mereka beri nama 'a/r/tography', sebuah gabungan dari penelitian berbasis praktik dalam pendidikan dan seni. A/R/Tography adalah singkatan dari (a)rtmaking, (r)esearching, dan (t)eaching (atau penciptaan, penelitian dan pengajaran).[2] Ini adalah metodologi yang populer bagi seniman, guru, dan praktisi seni di mana A/R/Tografi mentransformasikan informasi dan hubungan antara penciptaan seni, penelitian, dan teori untuk memberikan informasi kepada publik tentang berbagai isu. Misalnya, seniman, ahli teori seni, dan pendidik Australia, Graeme Sullivan, menyatakan bahwa, “Para peneliti yang berpengetahuan seni [Artografer] dan sejenisnya, memiliki minat yang sama terhadap sekolah, komunitas, dan budaya, namun fokus mereka adalah pada pengembangan praktisi-peneliti yang mampu melakukan penyelidikan imajinatif dan berwawasan luas”[3]


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ McNiff, Shaun (2008). "Art-Based Research". dalam Knowles, J. Gary & Cole, Ardra L. (eds.). Handbooks of the Arts in Qualitative Research. California: Sage Publications
  2. ^ Irwin, R., & de Cosson, A. (Eds.) (2002). a/r/tography: Rendering self through arts‐based living inquiry. Vancouver, BC: Pacific Educational Press.
  3. ^ Sullivan, Graeme (2006). "Research Acts in Art Practice". Studies in Art Education. 48 (1): 19–35. doi:10.1080/00393541.2006.11650497.